Melalui
AKSI menuju Prestasi
Oleh :
MAHMUDI, S. Pd.
Dalam proses belajar mengajar matematika
ternyata tidak hanya model pembelajaran
dan
media saja yang
berpengaruh namun minat
juga sangat besar
perananya terhadap
prestasi
belajar. Dalam proses belajar mengajar matematika ternyata tidak hanya
model pembelajaran dan media saja
yang berpengaruh namun
minat juga sangat
besar perananya terhadap prestasi belajar. Upaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam
pelajaran matematika selalu diupayakan oleh guru sebagai ujung tombak terdepan
maupun oleh pemerintah melalui kebijakan maupun program.Instrumen penilaian merupakan salah satu komponen penting agar tercipta hasil belajar sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Ini merupakan
salah satu peran penting Guru sebagai pengajar, tetapi seringkali Pembelajaran
yang dilakukan guru seringkali hanya dengan menerangkan sambil membaca buku
atau menulis di papan tulis dan memberikan
tes harian yang instrumen tesnya
kadang-kadang kurang dipersiapkan dengan baik sehingga hasil tesnya kurang
bermanfaat sesuai dengan fungsinya.
Salah satu program yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan pada tahun ini adalah program pengembangan instrumen AKSI (Asesmen
Kompetensi Siswa Indonesia) sebagai sistem penilaian untuk pemetaan kualitas
pendidikan, seiring dengan manfaat dan kegunaan
dari Ujian Nasional (UN) yang kini dinilai semakin rendah.Program AKSI
dirancang mirip dengan PISA (Programme for International Students Assessment),
yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada
topik-topik esensial di mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, dan IPA.
Pada program AKSI
para siswa akan dinilai kemampuan penalarannya secara logis, dengan asumsi siswa
akan mampu memahami permasalahan pada materi esensial yang kompleks. Penilaian
atau Tes didesain untuk mendiagnosa kemampuan siswa secara mendetail. Misal
kemampuan pada mata pelajaran Matematika
yang terdiri dari number, algebra, geometri dan statistik. Number sendiri terbagi di level knowing, formulating,
reasoning, juga akan terdapat konteks masalah yang beririsan dengan kehidupan
sosial, karir, individual/personal dan
saintifik yang disusun berdasarkan framework yang mengukur kompetensi siswa yang
terpetakan pada SKL [Standar Kompetensi Lulusan] K13 [Kurikulum 2013]. Namun,
juga terskalakan dalam skala internasional, yang bertujuan untuk menjembatani ketertinggalan peringkat
peserta didik di Indonesia, jika dibandingkan dengan skala internasional.
Selama ini
penilian dilakukan cenderung untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Dalam
kontek ini, penilaian diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah
dari kegiatan proses pembelajaran.
Pemanfaatan penilaian bukan sekedar untuk mengetahui pencapaian hasil belajar,
justru yang lebih penting adalah bagaimana penilaian mampu meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam proses belajar melalui tiga pendekatanyaitu :
1.
Assessment of
learning, pendekatan ini merupakan penilaian yang dilakukan setelah proses
pembelajaran selesai.penilaian ini dimaksudkan untuk memberikan pengakuan
terhadap pencapaian hasil belajar setelah pembelajaran selesai.
2.
Assessment for
learning, penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
digunakan untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar.
3.
Assessment as
learning, penilaian ini dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung dan siswa aktif dalam
kegiatan penilaian untuk menilai dirinya sendiri.
Soal AKSI
merupakansoal-soal yang mengukurkemampuan
siswamenggunakankonten
matematikameliputi Bilangan, Aljabar, Geometri, PeluangdanStatistika, dan dalam
kontekskehidupansehari-hari
meliputi personal, karier, sosial, dansaitifik/ilmiah yang meliputiproses berpikir level 1 (pemahaman),
level 2 (penerapan), dan level 3 (penalaran).
Ada 4 Konteks/Stimulus dalamMatematika yaitu :
- Personal,
ciri konteks iniSoalfokuspadaaktivitassiswa,
keluargadankelompoksiswa. Termasuksesuatu yang terkaitpenyiapanmakanan,
belanja, game, kesehatan personal, transportasi, sports, travel, agenda
personal dankeuangan personal.
- Karir, ciri konteks ini soal yang
dikategorikanterkaitpadaduniakerja. misal: pengukuran,
biayadanpesananbahanbangunan, akunting, kontrolkualitas, persediaanbarang/inventory,
desainarsitektur, danpekerjaan yang
terkaitdenganpembuatkeputusan.Jugaterkaitdengansemua level pekerjaan
professional, daripekerjaanrendahsampai level tinggi.
- Sosial,
ciri konteks ini soal yang
fokus pada satu komunitas lokal, nasional maupun global. Misalnya sistem
pilpres/pilkada, transportasi publik, demogafi, iklan, ekonomi dan data
statistik nasional.
- Saintifik, ciri
konteks ini soal yang terkait
dengan aplikasi matematika pada fenomena alam, isu dan topik yang terkait
pada sains dan teknologi. Seperti:
cuaca atau iklim, ekologi, obat-obatan, ruang angkasa, genetik, pengukuran
dan dunia matematika itu sendiri.
Penulis
Guru
Matematika SMPN 2 Salatiga
Komentar
Posting Komentar